| |

Atasi Blank spot di industri sawit dengan Kymeta Hawk u8

Konektivitas yang andal merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan digitalisasi, termasuk dalam industri kelapa sawit. Namun, tantangan konektivitas kerap kali dihadapi pelaku industri kelapa sawit akibat beroperasi di wilayah blank spot dengan keterbatasan infrastruktur komunikasi. 

Padahal, apabila pelaku industri kelapa sawit mampu melakukan digitalisasi, mereka dapat mengoptimalkan lebih banyak proses bisnis, mulai dari aspek perawatan tanaman, pemantauan panen, tracking and monitoring armada, sistem manajemen pekerja, dan sebagainya. 

Guna mengatasi masalah blank spot pada industri perkebunan kelapa sawit, solusi konektivitas yang andal dari Primacom dapat menjadi alternatif ideal bagi para pelaku bisnis. Salah satu solusi konektivitas andalan dari Primacom adalah Kymeta Hawk u8. 

#SahabatPrimacom, artikel kali ini akan menjelaskan keunggulan Kymeta Hawk u8 sebagai solusi konektivitas on-the-move untuk mengatasi tantangan konektivitas di wilayah blank spot

Indonesia Penghasil Minyak Sawit Terbesar 

 Industri agribisnis, terutama kelapa sawit, menjadi komoditas andalan bagi pemasukan negara. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, disusul oleh Malaysia, Thailand, dan Kolombia.

Dikutip dari Tempo, Indonesia memproduksi 59% dari angka kebutuhan minyak sawit dunia pada 2022.  Angka ini sendiri  setara dengan 25 juta ton minyak sawit per tahunnya dengan tujuan ekspor utama, yakni Uni Eropa, India, Pakistan, serta negara-negara Afrika.

Pencapaian ini tentunya didukung oleh lahan perkebunan sawit di Indonesia yang begitu luas, menjangkau hingga daerah-daerah terpencil di berbagai provinsi, terutama Pulau Sumatera dan Kalimantan. 

Dikutip dari Katadata, total area lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai angka 14,6 juta hektare.  Provinsi Riau, Kalimantan Barat, serta Kalimantan Tengah, menjadi tiga provinsi teratas dengan area perkebunan kelapa kelapa sawit terluas. 

Blank Spot pada Ratusan Desa di Riau 

 Luasnya lahan sawit di Indonesia ternyata tidak disusul oleh perluasan jangkauan konektivitas. Padahal, dengan adanya jaringan internet yang baik, produktivitas lahan sawit dapat meningkat, apalagi didukung dengan dimulainya tren digitalisasi di industri tersebut.

Seperti dikutip dari Riau1.com, pada Mei lalu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya, mengakui bahwa masih ada ratusan desa yang mengalami kesulitan sinyal. 

“Jumlah desa atau kelurahan yang mengalami blank spot atau low signal sampai dengan tahun 2022 kurang lebih hingga 593 desa,” terangnya. 

Di sinilah teknologi internet satelit, seperti Kymeta Hawk u8, berperan signifikan. Perangkat ini dapat memberikan konektivitas yang andal sekalipun digunakan untuk berpindah-pindah lokasi, termasuk ke lokasi blank spot

Keunggulan Kymeta Hawk u8 untuk Digitalisasi Industri Kelapa Sawit

Always On Connectivity

Meskipun merupakan perangkat antena internet satelit, Kymeta Hawk u8 tidak hanya bergantung pada jaringan satelit saja. Kymeta Hawk u8 juga dapat terkoneksi dengan berbagai alternatif konektivitas, seperti cellular modem, SD-WAN router, dan WI-Fi Hotspot.

Mobilitas Tanpa Khawatir

Melakukan mobilitas ke seluruh kawasan kebun tanpa khawatir susah sinyal, bahkan ke level afdeling sekalipun! Kymeta Hawk u8 mampu menghadirkan konektivitas on-the-move yang prima sekalipun digunakan untuk mobilitas ke kawasan terpencil. 

Perangkat Ringkas, Mudah Dipasang

Dengan luasnya perkebunan kelapa sawit, diperlukan perangkat antena komunikasi yang ringkas, portabel, dan mudah diinstalasi. Semua kriteria ini ada pada Kymeta Hawk u8. Proses instalasi Kymeta Hawk u8 sangat mudah dan praktis, bahkan dapat dipasang pada berbagai kendaraan karena perangkatnya ringkas. 

LEO Ready, Siap untuk Skalabilitas Berikutnya 

Perangkat Kymeta Hawk u8 memiliki teknologi yang siap untuk mendukung konektivitas dengan satelit LEO (low earth orbit). Bahkan, teknologi yang dimiliki memungkinkan perpindahan konstelasi GEO ke LEO dalam waktu singkat.

Kymeta Hawk u8, Solusi Blank Spot Industri Kelapa Sawit

Industri agribisnis, terutama kelapa sawit masih berpeluang untuk terus berkembang di masa yang akan datang. Digitalisasi nantinya akan menjadi kunci untuk efisiensi dan efektivitas pada lahan yang diolah. Namun, tidak jarang hal ini terhalang oleh penyebaran jaringan komunikasi yang belum merata dan menjangkau daerah terpencil terutama di daerah perkebunan kelapa sawit. 

#SahabatPrimacom, tantangan ini dapat dijawab dengan solusi Kymeta Hawk u8, perangkat komunikasi satelit on-the-move yang ringkas, portabel, serta dapat diandalkan di segala medan. 

Segera atasi permasalahan blank spot di kebun kelapa sawit Anda! Hubungi tim Primacom di sini untuk berkonsultasi lebih lanjut dan mendapatkan penawaran menarik!

Similar Posts