Pendidikan Maju, Indonesia Maju
Dunia pendidikan tidak luput dari terpaan arus digitalisasi di Tanah Air. Kini, ruang kelas bukan lagi menjadi pembatas. Tanpa hadir secara fisik di kelas sekalipun, proses belajar-mengajar dapat berlangsung hanya dengan internet.
Akan tetapi, pembelajaran digital masih terganjal oleh beberapa faktor, misalnya keterbatasan akses internet serta minimnya literasi digital. Daerah-daerah terpencil tentu paling merasakan dampaknya.
Merespons situasi itu, PT Primacom Interbuana (Primacom) bekerja sama dengan Matrix NAP Info, Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI), KiddyCuts, dan Sales Director Indonesia (SDI) menginisiasi program Pelatihan Digital Gerakan Indonesia Belajar. Sebagai tahap awal, program tersebut ditujukan bagi guru-guru di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Flores Timur, NTT.
Salah satu rangkaian dari Gerakan Indonesia Belajar ini adalah pengadaan akses internet di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, Primacom yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun memberikan layanan konektivitas di Indonesia, menunjukkan kontribusinya membangun jaringan internet melalui VSAT dengan bandwidth mencapai 25 Mbps di lingkungan SMP Katolik Lamaholot 1912 Watoone. Harapannya, infrastruktur ini mampu mendukung pembelajaran daring di Kecamatan Witihama.
Prosesi peluncuran program ini dilakukan secara virtual dan dihadiri oleh Gubernur NTT ke-7 Frans Lebu Raya pada Selasa (25/8/2020). Kemudian, tepatnya pada Senin, (28/9/2020), pelatihan digital dengan tema “Transformasi Digital dalam Dunia Pendidikan” digelar. Lebih dari 20 guru berpartisipasi dan dibekali dengan metode memproduksi konten pembelajaran yang interaktif.
Direktur Marketing Primacom, Domy K. Santoso, mendukung penuh gerakan ini. Menurutnya, di zaman yang serba digital, akses internet memainkan peran yang sangat besar, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Selain itu, menurut Domy, ketersediaan internet juga perlu diiringi dengan literasi digital yang memadai.
“Ini merupakan komitmen kami bersama untuk mendukung dunia pendidikan dan mencerdaskan anak-anak bangsa supaya semakin siap menghadapi transformasi digital,” imbuh Domy.