|

Mengenal Konstelasi Satelit Berdasarkan Kegunaannya

Peluncuran roket ke orbit bumi merupakan peristiwa yang selalu menarik untuk disaksikan. Apalagi ketika kini roket tersebut dapat kembali lagi ke bumi selepas tugasnya mengorbitkan satelit selesai.

Namun, pernahkah #SahabatPrimacom terpikir berbagai tujuan dari pengorbitan satelit tersebut? Apa hubungannya dengan konstelasi satelit? Bagaimana perbedaan kegunaannya serta apa saja contohnya? Selengkapnya akan dibahas di bawah ini.

Pengertian Konstelasi Satelit secara Sederhana 

Ilustrasi peluncuran roket ke luar angkasa

Konstelasi satelit atau Satellite Constellation, dikenal juga sebagai Satellite Swarm, secara sederhana adalah sekelompok satelit yang bergerak secara sistem atau berkelompok untuk menjalankan fungsi tertentu.

Biasanya satelit ini mengorbit di lintasan LEO atau MEO untuk mendapatkan latensi terbaik lantaran cakupannya yang lebih kecil.

Menurut IAU atau Organisasi Astronomi Internasional, konstelasi satelit adalah sejumlah satelit dengan jenis dan fungsi yang sama, yang dirancang untuk berada dalam orbit yang serupa dan saling melengkapi, memiliki tujuan bersama, serta di bawah kendali bersama. 

Sejak tahun 1960-an hingga kini, telah terdapat lebih dari ribuan satelit konstelasi yang mengorbit di lintasan LEO ataupun MEO. Ada beberapa tujuan dari peluncuran konstelasi satelit, seperti untuk navigasi, penelitian citra satelit, komunikasi telepon satelit, hingga yang terbaru yaitu penyediaan internet satelit.

[Baca Juga: Satelit GEO, MEO dan LEO, Apa Bedanya?]

Mengenal Konstelasi Satelit berdasarkan Fungsinya

Setelah mengetahui definisinya, berikut adalah berbagai contoh konstelasi satelit yang kini telah mengorbit berdasarkan fungsinya. 

Konstelasi Satelit untuk Navigasi 

Dikutip dari situs Federasi Penerbangan America (FAA), navigasi satelit merupakan kumpulan satelit, yang beroperasi pada jaringan satelit global, yang mengirimkan sinyal radio dari orbit MEO. Secara global, konstelasi satelit ini beroperasi di bawah Global Navigation Satellite Systems (GNSS) Ada empat konstelasi besar yang memainkan peran dominan, yakni Global Positioning System (GPS) milik Amerika Serikat, Global’naya Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema (GLONASS) yang dikembangkan oleh Rusia, Galileo oleh Uni Eropa, dan BeiDou oleh Tiongkok.

Negara-negara tersebut telah sepakat untuk menggunakan teknologi navigasi mereka untuk keperluan bersama. Sehingga, teknologi ini sekarang dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai keperluan, mulai dari transportasi publik seperti kendaraan, kapal, hingga pesawat; navigasi via ponsel pintar yang digunakan sehari-hari;hingga sesederhana tracking langkah harian lewat perangkat IoT seperti smart watch.

[Baca Juga: 3 Perbedaan Internet Satelit dan Terestrial]

Konstelasi Satelit untuk Citra Satelit dan Remote Sensing

Sementara untuk fungsi pengambilan gambar citra satelit dan remote sensing, kini telah dijalankan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), lewat proyek Copernicus dengan seri konstelasi satelit Sentinel yang telah diluncurkan sejak 2014. Hingga saat ini, telah ada 6 satelit yang mengorbit dan beroperasi untuk keperluan pemantauan bumi.

Satelit Sentinel-1 berada di orbit LEO dengan ketinggian ±700 km dari permukaan bumi. Satelit ini membawa berbagai komponen, seperti kamera, radar, dan berbagai instrumen lainnya untuk memantau pengelolaan lahan, lingkungan laut, atmosfer, situasi tanggap darurat, hingga perubahan iklim.

Selain itu terdapat pula konstelasi dari PlanetLabs, yang sejak tahun yang sama telah meluncurkan lebih dari 400 satelit dalam 30 peluncuran. Hingga saat ini, terdapat 200 satelit aktif di orbit LEO yang mengelilingi bumi untuk memotret permukaan bumi secara real-time. Nantinya gambar ini akan digunakan untuk berbagai keperluan seperti militer, ketahanan pangan, penanganan bencana, hingga layanan open-source.

Konstelasi Satelit untuk Komunikasi 

Terakhir, konstelasi satelit yang berfungsi untuk layanan telekomunikasi. Sebelum era internet berkembang pesat seperti sekarang, kita tidak bisa lepas dari peranan dua penyedia layanan telepon satelit terbesar,yaitu Iridium dan GlobalStar.

Konstelasi satelit komunikasi telepon Iridium, pertama kali diluncurkan pada 1997, dan hingga tahun 2002, sudah ada lebih dari 95 satelit yang diluncurkan dalam 22 misi untuk mencakup seluruh permukaan bumi. 

Sementara konstelasi satelit Globalstar pertama kali diluncurkan pada 1999, dan telah beroperasi penuh pada tahun 2000 dengan 48 satelit yang mengorbit di Amerika Utara, Eropa, dan Brazil. 

Dengan keterbatasan teknologi saat itu, harga perangkat dan layanan telepon satelit ini relatif tinggi sehingga tidak bisa diadopsi secara luas. Telepon satelit terbatas kemudian hanya digunakan untuk keperluan tertentu saja misalnya SAR (Search and Rescue) dan tim eksplorasi.

Hingga kemudian di era internet saat ini, muncul berbagai layanan broadband internet satelit yang sedang dikembangkan oleh SpaceX lewat Starlink, Eutelsat lewat OneWeb dan Amazon lewat Project Kuiper. 

Era terakhir ini menjadi puncak di mana perusahaan tersebut berlomba untuk menempati orbit konstelasi masing-masing dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya. Hingga saat ini, tercatat sudah 2.000 satelit aktif yang mengorbit di lintasan LEO.iperkirakan akan ada puluhan ribu satelit yang menyusul beberapa dekade mendatang. 

[Baca Juga: Primacom Kenalkan Solusi Digitalisasi di IIXS 2023]

Era Baru Konstelasi Satelit Telah Dimulai

Perkembangan teknologi satelit kian pesat bersamaan dengan kebutuhan manusia untuk saling terkoneksi. Konstelasi satelit yang pada awalnya hanya digunakan untuk keperluan navigasi dan penelitian kini menjadi salah satu opsi di era komunikasi yang akan datang. 

Era konstelasi satelit internet akan menarik untuk terus diikuti. Apalagi mengingat letak Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan membuat layanan ini cukup ditunggu oleh masyarakat umum.

Dapatkan info terbaru tentang konstelasi satelit di situs Primacom.com. Jika memiliki pertanyaan tentang ketersediaan teknologi ini, #SahabatPrimacom dapat menghubungi sales kami dengan klik ikon WhatsApp di bawah ini. 

Similar Posts