4 Jenis e-Commerce berdasarkan Model Bisnis
Pertumbuhan internet di Indonesia menghadirkan berbagai peluang baru. Tidak hanya mempermudah komunikasi dan akses informasi, internet memungkinkan masyarakat melakukan transaksi jual-beli secara online. Aktivitas jual-beli dengan perantaraan internet ini lebih umum dikenal dengan istilah e-commerce.
Dengan e-commerce, siapa pun dapat melakukan transaksi jual-beli tanpa harus memiliki atau mengunjungi toko fisik. Tidak hanya oleh perusahaan besar, kini e-commerce juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia untuk memasarkan produk secara digital.
Selain itu, tren e-commerce di Indonesia juga makin membaik tiap tahunnya. Dilansir dari Kontan, total nilai transaksi e-commerce pada kuartal pertama 2022 tumbuh 19,83% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam perkembangannya, setidaknya ada 4 model bisnis e-commerce yang paling sering dijumpai. Apa saja keempat jenisnya? Yuk, baca informasi berikut lebih lanjut!
B2B (Business to Business)
E-commerce dengan model B2B melakukan aktivitas transaksi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Target dari model e-commerce ini biasanya bukan end-user. Umumnya, e-commerce model ini dimanfaatkan oleh produsen ke pemilik usaha grosir atau dari pemilik usaha grosir ke pengecer atau reseller. Contoh: ralali.com
B2C (Business to Customer)
Model e-commerce ini langsung menyasar konsumen akhir atau end-user. Artinya, perusahaan tidak menawarkan produknya ke perusahaan lain, melainkan langsung ke konsumen perorangan. Contoh: bhinneka.com
C2C (Customer to Customer)
Tidak seperti kedua model e-commerce sebelumnya, e-commerce yang ini memfasilitasi transaksi jual-beli antara sesama konsumen. Melalui model C2C, konsumen dapat berjualan ataupun membeli produk yang ditawarkan konsumen lainnya melalui sebuah platform digital. Contoh: bukalapak.com
C2B (Customer to Business)
Ini merupakan model bisnis yang dilakukan oleh konsumen dan menargetkan perusahaan. Pada umumnya, e-commerce dengan model C2B lebih banyak menawarkan jasa. Contoh: istockphoto.com
Walaupun karakteristik keempat model e-commerce tersebut berbeda, semuanya memerlukan koneksi internet yang prima agar dapat beroperasi dengan lancar.
Primacom menyediakan berbagai layanan konektivitas untuk mendukung aktivitas bisnis secara digital. Ingin konsultasi lebih lanjut dan mendapatkan penawaran menarik untuk kebutuhan konektivitas bisnis Anda? Klik di sini!