Kolaborasi MARI bersama OttoDigital dan Primacom Optimalkan Digitalisasi Pesantren

Pondok pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga semester II tahun 2023, pertumbuhan pesantren kian pesat yang diperkirakan mencapai 39.167 unit yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sebanyak 4,85 juta orang. 

Rencananya, pesantren sudah harus menjalankan program kemandirian pada 2024 dengan kelengkapan ekosistem digital yang semakin baik. Guna berkontribusi mengoptimalkan target tersebut, MARI, Koperasi Jasa Syariah Manbaul Rizki Investama bersama OttoDigital, grup usaha digital ekosistem Salim Group dan Primacom meresmikan kolaborasi strategi dalam memperkuat digitalisasi dan inklusi pendidikan di lingkungan pendidikan pesantren melalui penyediaan sistem pembayaran dan infrastruktur digital penunjang aktivitas belajar mengajar.

Kolaborasi MARI bersama OttoDigital dan Primacom ini memungkinkan para wali santri, siswa/i dan seluruh sivitas akademika pesantren mendapatkan kemudahan transaksi digital untuk mendukung aktivitas pendidikan secara berkelanjutan melalui teknologi yang komprehensif.

Digitalisasi_Pesantren_Primacom_Ottodigital

Ketua Koperasi MARI Beny Suswantoro (kiri), Dirktur Primacom Domy K. Santoso (tengah), dan Direktur OttoPay Grace Sunarjo.

“Menjadi bagian dalam penggerak digitalisasi khususnya pesantren, MARI sebagai Koperasi Alumni Pondok Pesantren mengungkapkan bahwa dirinya hadir sebagai penyedia platform “Sistem Pesantren Digital” untuk solusi transaksi keuangan serta pencatatan akuntansi dengan fitur yang lengkap, tampilan yang menarik dan mudah digunakan untuk para wali santri serta sebagai bagian dari support system program kemandirian pesantren,” ujar Beny Suswantoro, Ketua Koperasi MARI 

“MARI menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung program digitalisasi pendidikan khususnya pesantren. Dalam kesempatan ini, kami berkolaborasi dengan OttoDigital untuk penyedia layanan Payment Gateway dan Primacom penyedia data center dan jaringan komunikasi. Program ini segera diterapkan ke lebih dari 100 pesantren RMI NU Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Tengah, serta daerah lainnya. Kedepannya, pesantren dapat menjadi pusat ilmu dan dakwah yang adaptif dengan perkembangan zaman,” pungkas Asep Januarsah, Ketua Dewan Pengawas dan Inisiator Digital Pesantren MARI dalam seremonial penandatanganan kerjasama di wilayah Alam Sutera, Tangerang pada Kamis (22/02).

Momentum ini menjadi kebahagiaan yang juga dirasakan bagi salah satu pesantren yang sudah mengimplementasikan ekosistem digital, yaitu Pesantren Asshiddiqiyah 3 dan 4 Karawang dan Jonggol melalui Pimpinan Pondok Pesantrennya, KH.Hasan Nuri Hidayatullah atau akrab disapa Gus Hasan. Gus Hasan menyebutkan tantangan era digital menelurkan dampak perubahan sosial dan kebudayaan yang sangat fundamental. “Pondok pesantren perlu meningkatkan kualitas dengan menggunakan sarana teknologi, baik untuk sarana pembelajaran maupun sarana penunjang. Melalui digitalisasi ini, akan lahir generasi santri yang bukan hanya cerdas dan ahli dalam ilmu agama namun cerdas dan terampil dalam memanfaatkan ekosistem digital sebagai media strategis dalam pembelajaran dan pengalamannya,” ujar Gus Hasan, Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Diperkuat dengan tujuan yang sama untuk mengembangkan inovasi ekosistem digital, Theodorus Wiryawan, Chief Of Executive Officer (CEO) OttoDigital menuturkan “Kami antusias menyambut kolaborasi ini yang sejalan dengan misi OttoDigital sebagai penyedia layanan digital holistik untuk pelaku usaha dalam mengoptimalkan ekosistem digital yang semakin lengkap. Merespon kebutuhan terkini khususnya pesantren, kami berharap dapat membuka akses lebih luas bagi banyak pendidikan terhadap inklusi pembayaran digital,” ujar Theodorus Wiryawan. 

Penandatanganan digitalissasi pesantren

Wakil Direktur Utama PT Primacom Interbuana Suryono Hidayat (kiri), Katib Syuriah PBNU sekaligus Pemimpin Pesantren Asshiddiqiyah 3 dan 4 Karawang dan Jonggol, K.H. Hasan Nuri Hidayatullah (tengah), beserta CEO OttoDigital Theodorus Wiryawan (kanan)

Layanan Payment Gateway yang disediakan oleh OttoDigital melalui lini bisnis PT Reksa Transaksi Sukses Makmur memiliki keunggulan dapat menerima transaksi dari hampir seluruh bank besar di Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan transaksi harian santri. “Layanan payment gateway merupakan solusi tepat yang memudahkan transaksi transfer dana kebutuhan pendidikan dan harian dari orang tua/wali dan santri secara cepat, mudah dan aman. Dengan adanya layanan ini, pengawasan dana kegiatan sekolah dan pesantren dapat dipantau dengan baik oleh para wali santri,” tambah Grace Sunarjo, Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur

Dalam kesempatan yang sama, Suryono Hidayat, Wakil Direktur Utama PT Primacom Interbuana mengatakan Primacom hadir sebagai penyedia solusi konektivitas serta data center & cloud untuk memenuhi kebutuhan transformasi digital berbagai sektor bisnis, khususnya yang beroperasi di remote area, termasuk lembaga pendidikan pesantren, sehingga terbangun kecakapan digital dan ekosistem pembelajaran yang mudah dan canggih.

“Primacom fokus memberikan solusi jaringan komunikasi yang dibutuhkan di pesantren dari hulu hingga hilir, mulai dari jaringan, kemudian berkembang ke kebutuhan operasional hingga kebutuhan digitalisasinya. Kami ingin memberi akses digital dengan internet yang lebih cepat, baik dan reliable bagi para santri dan sivitas akademika pesantren. Sehingga metode pembelajaran dapat mengikuti kemajuan informasi dengan konten-konten yang lebih update dan manajemen pesantren bisa berjalan secara holistik melalui data center yang mumpuni,” ungkap Suryono Hidayat. 

Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemandirian pesantren dan inklusi pendidikan sekaligus mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat. Inovasi teknologi akan terus dilakukan dalam melengkapi dan memaksimalkan ekosistem digital yang sudah digunakan oleh para sivitas akademika pesantren. Sehingga dapat menjadi pintu gerbang untuk menangkap peluang-peluangbaru dan potensi-potensi besar ke depan bagi seluruh pesantren di Indonesia.

Similar Posts