Digitalisasi, Kunci Wujudkan Efisiensi dan Tingkatkan Produktivitas Industri Kelapa Sawit

Hasil produksi kelapa sawit dari perkebunan rakyat masih belum optimal apabila dibandingkan dengan hasil produksi perkebunan swasta dan perkebunan negara. Padahal, total luas perkebunan rakyat mencapai 41% dari total luas perkebunan kelapa sawit nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit Dr. M. Edwin Syahputra Lubis saat menjadi narasumber dalam Primacom Business Gathering pada Rabu (9/2) lalu. Mengusung tema “Optimizing Agriculture Business Process with Digital Transformation”, acara ini membahas bagaimana dan sejauh apa implementasi teknologi digital mengoptimalisasi dan memberi efisiensi bagi pelaku industri.

Dokumentasi Webinar Primacom Business Gathering: “Optimizing Agriculture Business Process with Digital Transformation”

Pada kesempatan tersebut, Edwin menegaskan bahwa teknologi digital adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, khususnya bagi perkebunan rakyat yang masih menggunakan cara-cara konvensional. Untuk itu, pihaknya fokus untuk menyosialisasikan hasil-hasil riset terkini agar masyarakat mampu memahami keuntungan yang diperoleh melalui implementasi teknologi sehingga tertarik untuk mengadopsinya baik di level up streammid stream, maupun down stream.

“Pusat Penelitian Kelapa Sawit mengambil peran untuk mendigitalisasi segala sesuatu yang berhubungan dengan faktor produksi, lalu mengedukasi dan menginformasikannya kepada masyarakat agar mereka bisa sekelas dengan perkebunan swasta dan perkebunan negara,” sebut Edwin.

 

Meningkatkan Produktivitas 

Turut hadir sebagai pembicara, Chief Agronomy and Sustainability Officer PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) M. Hadi Sugeng Wahyudiono. Dalam sesi pemaparan materinya, Hadi menunjukkan secara konkret seperti apa efisiensi yang sudah dirasakan AAL sejak mengimplementasikan teknologi digital mulai dari proses pembibitan, distribusi, hingga pengolahan di pabrik.

Dokumentasi Webinar Primacom Business Gathering: “Optimizing Agriculture Business Process with Digital Transformation”

“Data yang kami peroleh sejak 2019 hingga sekarang, terjadi peningkatan produktivitas sebesar 26,35% dan penurunan jumlah pekerja mencapai 16,6%. Hektare kawasan panen kami tidak berkurang, tetapi jumlah karyawan kami betul-betul dengan digitalisasi ini bisa lebih efisien,” ujar Hadi.

Ia optimistis dengan proses transformasi digital yang terus dikembangkan hingga saat ini, AAL dapat semakin meningkatkan efisiensi dan produktivitas menuju world-class operation

 

Kolaborasi dengan Primacom

Senada dengan kedua pembicara sebelumnya, M. Farid Abdullah selaku Head of IT Services di Minamas Plantation mengungkapkan beberapa keuntungan dari implementasi teknologi digital. Menurutnya, digitalisasi mampu meningkatkan user experience dan memungkinkan koneksi ke seluruh kanal IT.

Namun, Farid mengaku bahwa digitalisasi juga mendatangkan tantangan tersendiri, misalnya terkait isu keamanan siber dan biaya operasional. Oleh karena itu, sebagai kepala divisi IT di Minamas Plantation, ia punya tanggung jawab untuk mencari mitra yang mampu memberikan solusi untuk isu tersebut.

Dokumentasi Webinar Primacom Business Gathering: “Optimizing Agriculture Business Process with Digital Transformation”

“Dengan tantangan ini, kami berusaha mencari mitra yang mampu bekerja sama, seperti halnya Primacom. Bagi saya pribadi, jangkauan konektivitas Primacom sangat luas dan mampu menghadirkan layanan yang dapat diandalkan selama bertahun-tahun,” ungkap Farid.

Dengan demikian, operasional Minamas yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia serta proses komunikasi dengan kantor pusat Minamas di Jakarta dapat berlangsung dengan efektif dan lancar.

#SahabatPrimacom ingin melakukan transformasi digital pada perusahaan? Segera konsultasi dan dapatkan solusi serta penawaran menarik dari Primacom! Klik di sini!

Ingin menyaksikan ulang Primacom Business Gathering selengkapnya? Klik di sini!

Similar Posts