Sudah Siap Menyambut Metaverse?

Sumber Ilustrasi Metaverse: Freepik.com

Metaverse sedang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Dilansir dari Timesmetaverse merupakan sebuah gagasan akan dunia virtual yang paralel dengan dunia nyata. Di dalam metaverse, orang-orang berinteraksi melalui avatar atau animasi dari diri mereka sendiri yang ditampilkan dalam bentuk 3D. 

Sementara itu, dikutip dari BBCmetaverse merupakan pengalaman yang dapat diakses menggunakan perangkat virtual reality. Dari semula hanya digunakan untuk bermain gim, kini teknologi ini dapat memfasilitasi aktivitas lainnya, mulai dari bekerja hingga menonton konser virtual. Bahkan, menurut Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang kini berganti nama menjadi Meta, metaverse adalah masa depan dari internet. 

Lantas, sudah sejauh apa metaverse berkembang di Indonesia? Berikut adalah 3 fakta menarik tentang metaverse yang harus diketahui #SahabatPrimacom!  

Rancangan ibu kota baru versi metaverse

Dilansir dari Katadata, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat ini sedang mempersiapkan rancangan ibu kota baru versi metaverse. Nantinya, prototipe ibu kota baru tidak hanya hadir dalam bentuk maket dan hologram, tetapi juga dalam versi metaverse yang lebih interaktif. Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan juga sudah lebih dulu menyampaikan rencana pengembangan ibu kota Seoul dalam versi metaverse

Korporasi bersiap menuju metaverse 

Melihat adanya peluang, berbagai perusahaan tertarik mengembangkan layanan mereka di metaverse. Sebagaimana yang dirilis Bisnis.com, di Indonesia sendiri setidaknya sudah ada dua perusahaan perbankan milik negara, yakni BRI dan BNI, yang mengumumkan kerja sama mereka dengan WIR Group untuk masuk ke metaverse. WIR Group sendiri merupakan perusahaan berbasis teknologi augmented reality (AR) yang didirikan pada 2009. 

Masih terkendala pemerataan koneksi internet

Meskipun metaverse disambut dengan antusias oleh masyarakat, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno mengingatkan bahwa adopsi teknologi metaverse membutuhkan konektivitas yang merata serta kecepatan internet yang tinggi. Faktanya, merujuk ke Katadata, masih ada 12.548 desa/kelurahan di Indonesia yang belum memiliki koneksi 4G. Selain itu, persebaran penetrasi internet pun masih terpusat di Pulau Jawa. 

Untuk mengatasi keterbatasan konektivitas, Primacom menyediakan layanan internet satelit Prima HTS yang mampu menghadirkan koneksi berkualitas di desa dan daerah-daerah yang sulit dijangkau. Prima HTS menghadirkan berbagai pilihan paket bandwidth yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pengguna. 


Dengan perangkat yang ringkas dan proses instalasi yang praktis, Prima HTS mampu menjangkau pengguna di seluruh pelosok Tanah Air. Untuk informasi lebih lanjut dan penawaran menarik, klik di sini!

Similar Posts