Multitasking, Benarkah Efektif?

Multitasking membuat otak bekerja lebih keras sehingga kualitas hasil menurun. Multitasking dapat meningkatkan stres karena memaksa otak terus berada dalam kondisi siaga.
#SahabatPrimacom pasti sering melihat atau bahkan mengalami sendiri saat harus mengetik laporan di laptop, tetapi masih harus menjawab pesan di ponsel dan memantau notifikasi email yang terus berdatangan. Semua dilakukan bersamaan dengan harapan pekerjaan selesai lebih cepat.
Situasi seperti ini disebut sebagai multitasking dan bahkan dianggap sebagai tanda profesional yang produktif. Namun, muncul pertanyaan penting. Apakah benar multitasking membuat kita bekerja lebih efektif atau hanya memberi ilusi bahwa kita sedang produktif?
Apa yang Terjadi pada Otak saat Multitasking
Menurut penjelasan di News Medical, otak memerlukan waktu untuk kembali menyesuaikan fokus ketika berpindah tugas. Setiap pergantian fokus menciptakan jeda kognitif kecil yang menumpuk menjadi kehilangan waktu signifikan. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat mengurangi produktivitas hingga empat puluh persen dan memperlambat waktu penyelesaian pekerjaan.
Halodoc juga menjelaskan bahwa multitasking membuat otak bekerja lebih keras sehingga kualitas hasil menurun. Ketika seseorang mencoba mengerjakan dua tugas yang sama-sama membutuhkan perhatian penuh, seperti menulis laporan dan merespons pesan penting, otak tidak dapat sepenuhnya fokus pada keduanya. Akibatnya, detail penting sering terlewat dan kesalahan lebih mudah muncul.
Alodokter menambahkan bahwa multitasking dapat meningkatkan stres karena memaksa otak terus berada dalam kondisi siaga. Tekanan ini berdampak pada penurunan konsentrasi dan stamina mental. Dalam jangka panjang kebiasaan multitasking dapat mengganggu kesehatan kognitif.
Apakah Multitasking Selalu Buruk?
Walaupun banyak hasil penelitian menyatakan multitasking tidak efektif, ada kondisi tertentu ketika multitasking masih dianggap dapat membantu. Misalnya, ketika salah satu aktivitas bersifat otomatis dan tidak membutuhkan perhatian tinggi seperti mendengarkan musik sambil merapikan berkas. Situasi seperti ini tidak membebani kapasitas berpikir sehingga masih mungkin dilakukan dengan baik.
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa multitasking tidak efektif terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan fokus tinggi. Multitasking menciptakan ilusi produktivitas karena terlihat sibuk namun tidak benar-benar menghasilkan kualitas terbaik. Monotasking atau bekerja fokus satu per satu justru lebih efisien, meningkatkan kualitas, dan memperkuat kesehatan mental jangka panjang.
Selain melakukan pekerjaan dengan fokus, faktor lain yang mendorong terciptanya produktivitas adalah infrastruktur komunikasi yang memadai. Primacom dapat menjadi vendor internet kantor yang aman dan terpercaya. Layanan di Primacom meliputi internet Starlink, radio trunking, fiber optik, cloud, data center, driver monitoring system (DMS), fleet management, CCTV AI, dan solusi digital lainnya.
Hubungi Primacom sekarang untuk konsultasi lebih lanjut atau email ke marketing@primacom.co.id. Tim profesional Primacom siap sedia melayani setiap kebutuhan.
