Serupa tapi Tak Sama, Ini 3 Perbedaan Augmented Reality dan Virtual Reality

Teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) semakin populer di tengah pesatnya arus digitalisasi saat ini. Dengan AR, pengguna dapat menambahkan objek maya ke dalam dunia nyata secara real-time. Dengan VR, pengguna dapat merasakan sensasi seolah-olah berada di dalam dunia maya.

Sumber ilustrasi: https://img.freepik.com/free-photo/videographer-using-editing-software-vr-glasses-design-montage-movie-production-edit-film-footage-with-visual-effects-computer-working-with-virtual-reality-goggles_482257-46813.jpg?w=1060&t=st=1672199160~exp=1672199760~hmac=86ac2d557f52c16cae1e74908f8d5e9ef547078ab1f8f624ff93a2394c78a658

Kedua teknologi ini sama-sama dapat menstimulasi persepsi indera manusia sehingga merasakan dunia yang berbeda. Itu sebabnya, AR dan VR berperan penting dalam penerapan dan pengembangan metaverse yang beberapa waktu ini banyak diperbincangkan. 

[Baca juga Sudah Siap Menyambut Metaverse?]

Walaupun terdengar mirip, tahukah #SahabatPrimacom bahwa AR dan VR punya beberapa perbedaan signifikan? Nah, supaya makin jelas, yuk simak 3 perbedaan antara AR dan VR yang perlu #SahabatPrimacom ketahui berikut ini! 

Pengalaman yang dihadirkan 

Teknologi AR memberi pengalaman merasakan objek digital muncul di tengah-tengah dunia nyata. Pengguna tetap dapat melihat lingkungan sekitarnya secara sungguhan, tetapi dengan tambahan objek digital, baik yang berbentuk 2D maupun 3D. 

Sementara itu, teknologi VR memberi pengalaman seolah-olah masuk ke dalam lingkungan baru yang berbeda total dengan lingkungan sesungguhnya. Teknologi VR menghadirkan manipulasi terhadap otak sehingga pengguna merasa dapat berinteraksi dengan objek digital di sekelilingnya. 

Perangkat yang digunakan

Untuk merasakan teknologi VR, pengguna memerlukan perangkat khusus, seperti head-mounted display (HMD). Perangkat ini merupakan layar komputer berbentuk kacamata yang dikenakan di kepala. Bahkan, teknologi VR yang lebih canggih memerlukan sarung tangan dan peralatan khusus lainnya untuk memaksimalkan stimultan visual, audio, dan sentuhan kepada pengguna. 

Perangkat AR cenderung lebih sederhana daripada perangkat VR. Pengguna hanya memerlukan smartphone dan mengunduh aplikasi tertentu untuk merasakan pengalaman AR. 

Implementasi AR/VR

AR banyak diterapkan dalam pengembangan gim, seperti Pokemon Go. Melalui layar ponsel, pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan dunia Pokemon yang seolah-olah ada di sekitar mereka. Selain itu, teknologi AR diterapkan dalam pengembangan image translation di Google Translate, filter interaktif di media sosial, buku interaktif untuk anak, dan sebagainya. 

Sama halnya dengan AR, teknologi VR juga banyak diterapkan untuk pengembangan gim dan hiburan. Selain itu, VR juga banyak digunakan sebagai alat bantu agar dapat memberikan ilustrasi dan simulasi yang lebih nyata, baik dalam konteks kesehatan, pendidikan, marketing, pariwisata, dan sebagainya. 

Meskipun AR dan VR berbeda, keduanya membutuhkan koneksi internet yang prima agar dapat dimanfaatkan lebih optimal.


 #SahabatPrimacom sedang mencari layanan internet atau kebutuhan konektivitas lainnya? Yuk, hubungi Primacom di sini dan dapatkan penawaran menarik!

Similar Posts