Kehadiran Internet Memberi Harapan bagi Anak-Anak di Kupang, NTT
“Setelah tinggal di Yayasan Tangan Pengharapan, saya banyak belajar tentang menghargai waktu dan menyadari bahwa pendidikan sangat penting. Impian saya, saya ingin menjadi seorang guru sehingga dapat mengabdi dan membangun daerah saya.”
– Kurnia, anak asuh Yayasan Tangan Pengharapan, Kupang, NTT
Ekspresi anak-anak yang sedang menatap layar komputer itu amat serius. Pasalnya, mereka tengah mengikuti kelas bahasa Inggris yang materinya disiarkan langsung dari Jakarta. Meski tinggal di sebuah desa kecil di Kabupaten Kupang, NTT, anak-anak tersebut dapat merasakan pengalaman belajar bahasa Inggris layaknya anak-anak di ibu kota.
Belajar daring sudah menjadi rutinitas anak-anak asuh di Yayasan Tangan Pengharapan. Yayasan ini menjadi wadah bagi anak-anak prasejahtera di daerah-daerah pelosok Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Henny Kristianus adalah sosok di balik ini semua. Bersama suaminya, mereka berdua bertekad membantu anak-anak prasejahtera agar mendapat kesempatan yang lebih besar terbebas dari kemiskinan. Henny percaya, pendidikan yang berkualitas adalah salah satu jalan menuju misi itu.
Namun, pada era digital seperti sekarang, misi pendidikan yang diemban Henny dan suaminya bertambah berat. Kondisi pandemi memang mempercepat digitalisasi pendidikan. Akan tetapi, tidak semua daerah di Indonesia siap menghadapi transformasi besar ini. Infrastruktur komunikasi dan internet yang memadai masih menjadi hambatan bagi daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Kabupaten Kupang, NTT, tempat sekolah berasrama milik Yayasan Tangan Pengharapan beroperasi tidak terkecuali.
Di tengah situasi tersebut, PT Primacom Interbuana (Primacom) hadir memfasilitasi konektivitas satelit bagi Yayasan Tangan Pengharapan. Primacom menilai Yayasan Tangan Pengharapan punya nilai-nilai yang selaras dengan visi-misi Primacom untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia.
Sebagai upaya konkret untuk mendukung proses belajar-mengajar daring di Yayasan Tangan Pengharapan, Primacom memasangkan perangkat Prima HTS, yakni teknologi komunikasi satelit terbaru yang ringkas dan jangkauannya meliputi seluruh pelosok Nusantara. Prima HTS sangat ideal untuk menunjang berbagai aktivitas, termasuk kegiatan belajar-mengajar, layanan kesehatan, dan usaha kecil-menengah di daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh konektivitas terestrial.
“Dukungan internet satelit dari Primacom sangat membantu kami. Selama ini, pusat-pusat Yayasan Tangan Pengharapan ada di daerah pelosok, yang rata-rata berada di luar jangkauan. Sehingga, kami sulit sekali berkomunikasi dengan guru-guru maupun anak-anak kami. Bantuan ini sangat memudahkan komunikasi dan kebutuhan internet untuk sekolah anak-anak,” ungkap Henny.
Lebih lanjut, Henny menjelaskan, kehadiran internet di sekolah binaan Yayasan Tangan Pengharapan memungkinkan anak-anak asuh merasakan pengalaman belajar langsung dari guru-guru di Jakarta. Sebab, selama ini mereka sangat membutuhkan guru-guru tersertifikasi dan berkompeten, tetapi selalu terkendala oleh masalah geografis dan akses internet. Dengan adanya dukungan internet dari Primacom, anak-anak jadi lebih mudah mengikuti pembelajaran jarak jauh serta mengakses berbagai informasi pendidikan sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk mengejar sukses dan membangun daerah mereka kelak. Kehadiran internet memberi mereka secercah harapan.